-->

Safflower, tumbuhan yang terlupakan

Jika ditanya pewarna makanan alami dari tumbuhan itu apa saja?
Bisa jadi jawaban paling banyak merujuk pada kunyit, atau yang lain menjawab saffron. Tapi adakah yang tahu tentang safflower?

Pekebun pernah membeli benih secara online di situs jual beli ebay, dan si penjual dengan baik hati memberi bonus berupa biji benih safflower. Ya terus terang sebelum ini pekebun tidak tahu apa itu safflower dan apa kegunaanya.


Safflower atau kesumba ternyata dahulu sangat populer dalam dunia pertanian. Bunganya setelah dikeringkan sering digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan atau sebagai penyedap. Untuk memberi warna pada tekstil sebelum ditemukan pewarna sintetis yang lebih murah. Bahkan juga digunakan dalam pengobatan.

Tanaman ini berasal dari Mesir, bahkan ditemukan juga pemakaian getahnya di makam raja mesir kuno, Tutankhamun, serta digunakan untuk mewarnai kain pada masa itu.

Negara yang menjadi penghasil terbesar biji safflower adalah India, Amerika, dan Mexico.

Bernama latin Carthamus Tinctorius, di masa kini dibudidayakan untuk diambil bijinya untuk diekstrak menjadi minyak. Warna bunga kesumba ini ada yang kuning, merah atau orange. Dalam 1 batang bisa memiliki 5 kelopak bunga dan dalam 1 kelopak menghasilkan 15-20 biji.

Setelah menjadi minyak, bisa dicampurkan langsung dalam makanan atau salad. Bagi pelaku diet minyak biji safflower juga bermanfaat karena memiliki lemak tak jenuh yang tinggi, asam linoleat, asam palmitat, yang bermanfaat menurunkan kolesterol jahat. Bahkan ada suplemen nutrisi yang terbuat dari biji safflower.

Jadi apakah anda berminat menanam bunga ini?
Pekebun sudah mencobanya dan dapat tumbuh dengan baik meski musim panas.
Yang penting jangan lupa merawatnya.

Selamat berkebun

0 Response to "Safflower, tumbuhan yang terlupakan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel